Home > Kain Tenun > Ragam Keistimewaan Motif Kain Tenun Songket Lombok

Saat ini, perkembangan dunia fashion bisa dikatakan berjalan dengan sangat pesat. Namun, tahukah Anda jika hal tersebut ternyata tidak melunturkan eksistensi kain tradisonal yang ada di Indonesia.

Ya, Indonesia memang terkenal dengan berbagai macam kain yang dibuat dengan cara konvensional. Kain tersebut tak hanya sekadar bahan untuk membuat baju semata, tetapi memiliki nilai-nilai filosofis yang tinggi. Salah satu kain tradisonal yang sampai saat ini masih berkembang di Indonesia adalah kain tenun songket Lombok.

Kain Tenun Songket Lombok di Fashion Culture New York

Kain Tenun Songket Dari Lombok
Kain Tenun Songket dari Lombok - sumber: firstlomboktour.com

Bahkan, kain tradisonal dari Lombok ini juga mampu memikat hati desainer kondang asal Indonesia. Kain ini sulap menjadi sebuah fashion item yang kemudian dipamerkan pada ajang Fashion Culture di New York.

Hal ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan bagi masyarakat Lombok khususnya dan Indonesia umumnya. Yuk, mengenal kain songket dan cari tahu  keistimewaan yang dimiliki oleh kain ini!

Kain Songket dengan Berbagai Motif

Motif Kain Songket Lombok
Motif Kain Songket Lombok - sumber: gpswisatabali.com

Songket merupakan jenis kain yang menawarkan hiasan timbul. Kain ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar benang katun, benang perak atau bahkan benang emas. Di Bima, kain songket yang dihiasi dengan emas atau perak yang disebut dengan songke.

Sedangkan hiasan pada kain yang dibuat dengan menggunakan benang katun berwarna disebut dengan nama tembesalungka. Kain ini tentunya memiliki corak yang sangat indah. Bahkan, motifnya juga sangat beragam dan bisa dipilih sesuai dengan keinginan.

Ragam motif kain tenun songket Lombok hadir dengan membawa filosofi dan nilai budaya masyarakatnya. Pun, tidak lepas dari pengaruh rasa, karsa, dan karya masa lalu mulai dari zaman prasejarah, Hindu hingga masuknya Islam di Lombok.

Makna Filosofis pada Motif Songket

Makna dari Kain Songket Lombok
Kain Tenun dari Lombok - sumber: firstlomboktour.com

Setiap motif pada kain tenun songket menjadi sebuah simbol yang penuh makna. Pada masa Hindu misalnya, motif tenun songket yang digunakan adalah motif tumpal (pucuk rembung). Ini adalah sebuah motif dengan bentuk segitiga seperti deretan sebuah gunung.

Ternyata, motif ini melambangkan seorang dewi yang bernama Dewi Sri. Yang mana ia adalah Dewi Kesuburan yang dipercaya memberikan dampak baik pada hasil pertanian masyarakat pribumi.

Sedangkan di zaman pra sejarah, motif yang biasanya digunakan adalah gambar hewan. Nah, saat agama Islam mulai masuk ke Indonesia, khususnya ke daerah Lombok. Maka kain tenun songket Lombok juga mengalami perubahan motif. Motif yang muncul didominasi dengan tumbuhan, pucuk rebung, seperti sebuah saluran, pohon hayat, bunga dan juga bunga bersusun delapan.

Motif hewan pada kain songket ini kemudian disamarkan dengan motif yang berbentuk kaligrafi setelah Islam masuk. Tidak jarang juga ditemukan motif burung seperti keker. Ada juga motif samawa dimana ini adalah sebuah kain dengan gambar piyo atau burung.

Sedangkan untuk binatang lain seperti kupu-kupu dan hewan laut tidak ikut disamarkan saat Islam mulai masuk. Hal ini terjadi karena adanya akulturasi budaya yakni memasukkan budaya baru tanpa mengubah budaya yang lama.

Tidak hanya itu saja, dalam perkembangannya juga mulai muncul motif geometris. Motif ini hadir dalam bentuk garis-aris, kotak dan bentuk geometris lainnya. Nah, motif-motif seperti inilah yang saat ini mulai banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.

Beberapa motif lain dari kain tenun songket Lombok cantik lainnya antara lain seperti motif gar hela, Keker, lepang, subhanala. Ada juga motif lonto, kemang setage, piyocepa, dan egal..

Kualitas kain songket juga sangat tinggi. Hal ini dikarenakan bahan pembuatannya menggunakan benang terbaik. Sehingga, saat sudah menjadi kain, ia akan memiliki tekstur yang tebal, tidak mudah luntur dan kusut.